Sejarah Taksi di Indonesia
Taksi merupakan alat transportasi umum yang kini banyak dan berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Alat transportasi umum yang dapat dibilang sebagai alat transportasi premium, yang mana untuk biaya tarifnya lebih mahal dibandingkan dengan angkutan umum lainnya. Tarif yang digunakan taksi menggunakan argometer yang menghitung berdasarkan jarak yang ditempuh ( biasanya telah ditentukan jumlah tarif untuk setiap kilometernya ). Argometer adalah sebuah alat yang menghitung jarak yang tempuh.
Sejarah Taksi di Indonesia pertama kalinya masuk ke Indonesia pada tahun 1930 an melalui Batavia ( Jakarta ). Tidak banyak jumlahnya pada saat itu, hanya sekitar puluhan dan hanya orang-orang tertentu saja yang naik kendaraan umum ini ( orang Belanda ) sehingga taksi ini menjadi ukuran status sosial. Sistem taksi pada saat itu sangat tertib, supir hanya boleh menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat tertentu ( terminal taksi ).
Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai.
Hingga kini perkembangan taksi di Indonesia sudah sangat berkembang. Bahkan kini sudah banyak operator penyedia taksi di Indonesia dan tersebar disebagian kota besar di Indonesia. Bahkan banyak fasilitas yang diberikan seperti Taxi Order atau pesan taksi dan aneka fasilitas pilihan mobil yang eksklusif.