Yuk, Kenali Skoliosis Kongenital, Penyebab, dan Gejalanya!

Seperti diketahui, skoliosis merupakan penyakit tulang belakang yang biasanya menyerang anak-anak sebelum masa pubertas dan juga orang dewasa. Melansir dari alodokter.com, skoliosis sendiri termasuk ke dalam penyakit ringan. Meski begitu, tetap saja, dibutuhkan terapi dan penanganan skoliosis di klinik tulang belakang terbaik demi menekan bahaya yang akan ditimbulkan.  Skoliosis

Nah, sama dengan penyakit lainnya, penyakit skoliosis juga terdiri dari banyak jenis, salah satunya Skoliosis Kongenital. Apakah itu?

Skoliosis Kongenital (bawaan) merupakan kelainan pada tulang belakang di mana kelengkungan yang muncul disebabkan karena cacat saat lahir. Mengutip dari orami.co.id, penyakit satu ini hanya terjadi pada 1:10.000 bayi yang baru lahir. Biasanya, penyakit ini juga dikaitkan dengan kelainan pada bidang sagital tubuh, seperti lordosis serta kyphosis.

So, apa sih sebenarnya yang menjadi penyebab munculnya Skoliosis Kongenital? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini:

  • Vertebra pada tulang belakang tidak terbentuk dengan sempurna,
  • Tulang hanya terbentuk sebagian saja,
  • Satu tulang belakang mungkin tidak ada,
  • Tulang tidak bisa dipisahkan sebagaimana mestinya,
  • Terbentuknya kurva lain dengan arah yang berlawanan.

Untuk mengetahui apakah bayi menderita penyakit ini, maka bisa dilihat dari beberapa gejala yang ditimbulkan, seperti:

  • Satu bagian pinggul lebih tinggi dari pinggul lainnya,
  • Garis pada bagian pinggang tidak rata,
  • Tulang rusuk lebih tinggi salah satu sisinya,
  • Rotasi pada leher mengakibatkan kepala miring ke satu arah,
  • Bahu tidak rata dengan satu bagian bahu lebih menonjol dari sisi lainnya,
  • Ada masalah di bagian tulang belakang atau saraf sehingga menyebabkan mati rasa, kelemahan, hingga tulang kehilangan koordinasi.

Lantas, bagaimana cara penanganan Skoliosis Kongenital ini?

Cara mengobati skoliosis sendiri biasanya tergantung pada seberapa parahkah kondisi penyakit yang diderita, bentuk lengkungan, usia penderita, lokasi lengkungan, hingga pertumbuhan tulang.

Namun, jika menjangkiti bayi, kemungkinan tidak dibutuhkan perawatan khusus karena tulang bayi masih terus tumbuh dan lengkungan yang terjadi bisa diperbaiki. Tapi, apabila lengkungan tersebut tidak kunjung membaik, maka diperlukan pemantauan secara rutin dari pihak medis demi mengecek kondisi tulang belakang tersebut.

Itu dia penjelasan singkat terkait Skoliosis Kongenital, penyebab, dan gejala yang ditimbulkannya.