Deteksi Kelainan Jantung dengan 3D Mapping System
Penyakit jantung dan kanker seperti kanker kulit saat ini masih menjadi penyakit mematikan yang menakutkan di dunia. Penyakit ini dianggap sebagai pembunuh diam-diam yang bisa mengambil nyawa kapan saja, mengingat gejalanya yang kadang tidak terdeteksi. Namun seiring dengan perkembangan kecanggihan teknologi, saat ini sudah ada teknologi 3D Mapping System yang dapat membantu untuk mendekteksi kelainan jantung berupa gangguan ritme jantung atau Atrial Fibrilasi (AF). Namun, sayangnya teknologi ini baru bisa dirasakan manfaatnya di rumah sakit Singapura dan belum ada di rumah sakit Indonesia.
Dr. Reginal Liew, MA, MBBS, PhF, FRCP, FESC, FACC, seorang kardiologis di Mount Elizabeth Hospital dan The Harley Street Clinic, Singapura, dikutip dari laman Liputan 6, mengatakan teknologi canggih ini sebenarnya sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Namun, di awal pemanfaatannya, belum terdapat banyak bukti ilmiah yang menegaskan bahwa teknologi tersebut mampu memberikan manfaat yang besar bagi pasien dengan gangguan aritmia.
Fibrilasi Atrium sendiri merupakan gangguan jantung berupa ketidakteraturan irama jantung. Ketidakteraturan denyut jantung (aritmia) ini bisa menyebabkan ruang atas jantung bergetar dan tidak berdenyut secara normal. Dengan begitu, darah menjadi tidak terpompa secara penuh dan berakibat pada pengumpulan dan penggumpalan darah. Fibrilasi atrium ini biasanya disebakan oleh tekanan darah tinggi, diabetes, dan cacat pada katup jantung. Makanan dan gaya hidup juga bisa menyebabkan terbentuknya kelainan ini.
Gejala gangguan ini biasanya berupa detak jantung yang tidak teratur, sesak napas, sesak pada dada, dan kehilangan kesadaran. Namun, banyak juga pengidap gangguan yang tidak menunjukkan gejala-gejala spesifik seperti yang telah disebutkan tadi. Karena itulah, kadang banyak pengidap yang tidak menyadari dirinya telah terserang gangguang FA. Di sinilah 3D Mapping system memiliki peranan yang besar dalam mendeteksi kelainan tersebut.
3D Mapping System ini membantu memetakan sinyal-sinyal listrik jantung dalam bentuk gambar tiga dimensi. Sehingga tidak hanya mampu mendeteksi kelainan yang ada, namun juga membantu pengobatan karena dapat meningkatkan kesuksesan terapi abalsi untuk pengobatan Atrial Fibrilasi. Abalsi sendiri merupakan tindakan pengobatan untuk mengatasi kelainan jantung aritmia (gangguan irama jantung).
Prosedur ablasi melibatkan alat kateter yang dimasukkan ke dalam ruang jantung dan selanjutnya dihubungkan ke mesin khusus. Mesin ini berfungsi untuk memberikan energi listrik yang akan membakar dan memutus jalur konduksi tambahan yang mengganggu irama jantung tersebut. Setelah dijelaskan bahwa kini sudah ada metode yang bisa mendeteksi kelainan pada jantung, lalu bagaimana cara mudah deteksi dini kanker kulit ? (raw)