Anak Demam, Haruskah Langsung ke Dokter?
Semua orang tua pasti ingin anak selalu dalam kondisi yang sehat. Namun yang namanya anak-anak, pasti tidak pernah lepas dari serangan penyakit. Misalnya saja demam, pasti semua anak pernah mengalaminya. Itulah sebabnya, mempersiapkan termometer digital Omron sangat penting di rumah. Jadi, begitu anak memperlihatkan gejala demam, Anda bisa langsung mengambil tindakan untuk mengobatinya.
Namun sebenarnya, ketika anak demam apakah sebaiknya langsung ke dokter? Atau bisa ditangani di rumah saja?
Pada dasarnya demam bukanlah suatu penyakit tetapi bisa menjadi pertanda adanya penyakit dalam tubuh anak. Ada beberapa hal yang umum menyebabkan terjadinya demam pada anak, yaitu:
- Pertanda tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit lain yang muncul
- Bayi yang dipakaikan baju secara berlebihan sehingga meningkatkan suhu tubuhnya
- Reaksi tubuh setelah melakukan imunisasi atau vaksin
Melansir dari situs Cleveland Clinic ada 3 kondisi di mana Anda tidak perlu khawatir ketika anak mengalami demam, yaitu:
- Demam kurang dari lima hari dan tingkah laku anak terlihat normal, seperti porsi makan dan minum yang wajar seperti biasanya.
- Suhu anak kurang dari 39OC dengan usia 3 bulan hingga 3 tahun dan kurang dari 40OC untuk usia 3 tahun ke atas.
- Demam tidak terlalu tinggi ketika anak baru saja divaksin selama 48 jam sebelumnya.
Dalam kondisi tersebut, terutama jika anak tidak memiliki riwayat penyakit berat lainnya, maka Anda bisa coba mengatasi demam ini sendiri di rumah tanpa bantuan dokter. Anda bisa membantu menurunkan demamnya dengan obat penurun panas dan penuhi kebutuhan cairan tubuhnya. Sebab, rasa tidak nyaman pada tubuh sering membuat anak tidak mau minum dalam jumlah yang cukup. Untuk membantu mencegah dehidrasi, Anda bisa mengganti minumnya dengan air kelapa atau jus buah.
Sementara itu, jika demam pada anak terjadi dalam beberapa kondisi ini, maka harus segera diwaspadai sebelum terlambat:
- Suhu anak lebih dari 40OC (Setelah vaksin maupun tidak)
- Demam tidak kunjung hilang setelah 5 hari
- Disertai beberapa gejala lain, seperti nyeri
- Demam pada bayi yang tidak melakukan vaksin
- Demam tidak turun meskipun mengonsumsi obat penurun panas
- Anak memiliki riwayat penyakit yang sensitif terhadap suhu tinggi
Dalam kondisi tersebut, maka Anda harus segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Jangan sampai Anda lalai menyadari kondisi komplikasi, seperti demam rematik yang nantinya bisa ditangani dengan terapi listrik, pada anak. Hal penting lain yang harus Anda ketahui yaitu, jangan pernah memberi obat penurun panas pada bayi di bawah usia 2 bulan kecuali Anda sudah mengonsultasikannya pada dokter.
Semoga informasi di atas bermanfaaat!