Anak Tidak Fokus Saat Belajar, Kenapa ya?
Salah satu hal penting yang memengaruhi kemampuan belajar anak saat belajar di Jakarta Intercultural School maupun sekolah lainnya adalah fokus anak. Ketika fokus anak terganggu saat belajar, bahkan anak yang pintar sekalipun tidak akan bisa menyerap materi pelajaran dengan baik. Namun sayangnya, terkadang ada anak yang mengalami gangguan fokus saat belajar, baik terjadi secara mendadak maupun selalu kehilangan fokus, atau karena faktor internal maupun eksternal.
Untuk bisa mengatasi masalah ini dan mengembalikan fokus anak, tentunya Anda sebagai orang tua harus mengetahui terlebih dahulu penyebabnya, yaitu:
Eksternal
Penyebab atau faktor eksternal yang bisa menyebabkan anak kehilangan fokus adalah akibat kondisi lingkungan sekitarnya. Misalnya, anak yang terbiasa belajar dalam situasi sepi dan tenang tidak akan fokus jika harus belajar dalam situasi lingkungan ramai. Begitu pula sebaliknya, anak yang terbiasa belajar dalam situasi ramai, misalnya sambil mendengarkan lagu, tidak akan bisa belajar saat situasinya sepi.
Selain itu, faktor eksternal juga bisa menyebabkan masalah psikologis pada anak yang membuatnya kehilangan fokus. Misalnya orang tua yang terus bertengkar, orang tua yang terus memaksa belajar, dan berbagai hal lain yang membuatnya merasa tertekan.
Internal
Faktor internal umumnya terkait pada masalah kesehatan anak sendiri. Seba, ada beberapa masalah kesehatan yang membuat anak mengalami masalah pada kemampuan fokusnya, di antaranya:
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Melansir dari alodokter, ADHD adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan mental dan memiliki perilaku impulsif juga hiperaktif, serta sulit fokus pada satu hal, termasuk pelajarannya. Anak dengan ADHD biasanya akan lebih aktif bergerak dibandingkan dengan anak lainnya. Gejala ini mulai terlihat sejak usia dini, sekitar 3 tahun tetapi bisa berbeda pada setiap anak dan bisa terbawa hingga dewasa.
- OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Melansir dari halodoc, anak dengan OCD akan memiliki pemikiran dan dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang tanpa bisa dikontrolnya dan tujuannya untuk menghilangkan kecemasan yang dirasakan. Misalnya saja seperti berulang kali mencuci tangan setelah menyentuh benda yang dianggapnya tidak bersih. Anak dengan OCD sering kali menyadari bahwa yang dilakukannya berlebihan, tetapi tidak bisa melawan keinginannya untuk melakukan hal berulang tersebut.
- Masalah kesehatan lain
Saat tubuh sakit, meskipun hanya penyakit ringan seperti radang tenggorokan, tetapi akan memuat tubuh menjadi tidak nyaman. Jadi, bukan hal yang aneh jika kondisi ini akan membuat anak kehilangan kemampuannya untuk fokus. Namun jangan khawatir, saat anak telah sehat, kemampuan fokusnya akan kembali normal seperti biasa.
Untuk mengatasi masalah ketidakmampuan fokus belajar pada anak akibat faktor eksternal, caranya adalah dengan membangun situasi lingkungan yang membuatnya nyaman untuk belajar. Sementara untuk masalah ADHD dan OCD maka Anda harus melakukan konsultasi pada dokter kejiwaan untuk membantu penyelesaiannya.