Yang Unik di Makassar
Saat berlibur ke Makassar, yang Anda ingat pertama kali pasti menikmati angin di Pantai Losari dan menginap di Singgasana Hotel. Pantai Losari yang sempat terkenal dengan sebutan “warung terpanjang di dunia” ini memang menjadi kebanggaan bagi orang Makassar. Tapi selain keindahan matahari terbenam di pantainya, ternyata masih ada hal unik lainnya yang menarik dari kota Angin Mamiri yang bisa Anda rasakan, di antaranya:
Setiap daerah pastinya memiliki bahasa dan logat masing-masing yang unik, begitu juga dengan kota Makassar. Soal bahasa, kebanyakan masyarakat Makassar ternyata masih menggunakan bahasa Bugis, karenanya, plang berisi himbauan untuk mengunakan bahasa Indonesia sering ditemukan di pinggir-pinggir jalan di Makassar.
Kebiasaan berbahasa Bugis ini kemudian jadi sesuatu yang unik lainnya, yaitu Okkkots. Istilah okkots artinya adalah kesalahan ucap kata dalam bahasa Indonesia yang sering dilakukan oleh orang Makassar, mirip seperti orang Sunda salah mengucap huruf “f” atau “v” menjadi “p”. Kebiasaan orang Makassar adalah menambahkan akhiran “g” di akhir kata yang berakhir dengan huruf “n”, atau mengubah huruf akhiran, sampai menghilangkan akhiran di akhir kata, misalnya “angin” menjadi “anginG” atau “Depok” menjadi “Depo” dan sebagainya. Dalam kalimat akan menjadi seperti ini: Lebih enap makang pisan gorem daripada ayang (Lebih enak makan pisang goreng daripada ayam).
Untuk logat, Anda yang baru pertama kali ke Makassar mungkin akan sedikit kaget dengan nada bicara orang asli sana. Orang Makassar memiliki nada bicara yang tinggi, mirip seperti orang yang sedang marah-marah. Misalnya saja ucapan menyapa seperti ini: “Hei, kamu ke mana saja? Kok tidak pernah kelihatan lagi?” maka di Makassar akan terdengar seperti: “Hei! Kamu ke mana saja! Kok tidak pernah kelihatan lagi!”. Meski nadanya tinggi tapi Anda tidak perlu takut, karena maksudnya tentu baik-baik.
Kebiasaan unik dalam berbahasa lainnya adalah penambahan partikel dalam kalimat. Partikel ini misalnya “ji”, “mi”, dan “ki”. Partikel ini sendiri tidak memiliki arti khusus.
Kuliner Daging dan Unik
Anda yang menggemari kuliner berbahan daging, Makassar bisa jadi tempat ideal Anda untuk menikmatinya. Banyak sekali kuliner khas Makassar berbahan daging yang bisa dicoba, misalnya:
- Coto Makassar, kuliner khas Makassar berbahan dasar daging sapi ini sudah terkenal dan paling nikmat disantap saat sedang panas dengan ketupat atau buras.
- Sop Konro dan Konro Bakar berbahan iga sapi yang dipanggang dan diberikan bumbu racikan khas Makassar,
- Sop Saudara, yaitu sop khas Makassar perpaduan dari daging sapi, dicampur dengan bihun dan adonan kentang yang sudah digoreng.
- Palubassa, sup daging sapi yang kuahnya dicampur dengan kelapa goreng khas Makassar.
Selain kuliner berbahan daging, masih ada kuliner unik lain khas Makassar misalnya saja Pisang Epe, yaitu pisang bakar yang dibentuk menjadi seperti kipas kemudian dimakan dengan dicocol sambal. Biasanya Pisang Epe banyak ditemukan di warung di sekitar Pantai Losari. Selain itu, ada juga jagung rebus yang dimakan dengan Lombok Garam yaitu racikan cabe rawit yang diulek dengan garam dan sedikit air perasan jeruk purut atau terasi.
Masjid Terapung Pertama di Indonesia
Bila Anda berkunjung ke pantai Losari, maka Anda akan menemukan satu bangunan indah terapung tidak jauh dari tulisan “Pantai Losari”, bangunan tersebut adalah Masjid Amirul Mukminin, masjid terapung pertama di Indonesia. Masjid ini memiliki 99 tiang yang mewakili Asmaul Husna dan didominasi oleh warna putih. Masjid ini juga memiliki dua kubah dan dua menara berwarna biru yang mengapit di kanan dan kirinya.
Penduduk Makassar biasanya menjadikan masjid ini sebagai tempat favorit untuk ngabuburit saat bulan puasa. Namun, pada hari biasa pun, masjid ini tetap ramai dikunjungi. Masjid yang memadukan konsep modern, kontemporer, dan islami ini ramai dikunjungi pada sore hari menjelang matahari terbenam. Warga bisa menyaksikan keindahan matahari terbenam di sepanjang lorong jembatan menuju Masjid atau sekedar beristirahat dan bersantai di bagian bawah masjid.
Selamat menikmati keunikan Makassar!