Wisata ke Tana Toraja di Makassar
Bertambahnya jumlah tempat tujuan wisata di kota Makassar berdampak pada Makassar Hotel yang semakin ramai dipadati pengunjung terutama pada saat liburan. Saat berwisata ke kota ini kita tidak hanya bisa mengunjungi tempat wisata saja, tapi kita juga bisa mengunjungi salah satu suku yang sangat terkenal dengan proses pemakamannya yang unik, yaitu suku tana toraja.
Kabupaten tana toraja ini di huni oleh suku toraja, untuk mencapai daerah ini diperlukan waktu 45 menit dengan menggunakan pesawat kecil dari kota Makassar dan memakan waktu 8 jam jika melalui jalan darat. Suku toraja ini mendiami wilayah pegunungan bagian utara dan mempertahankan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Makassar.
Sebagian besar masyarakat suku toraja menganut agama Kristen dan hanya sebagian kecil yang menganut agama Islam. Beberapa juga masih ada yang menganut kepercayaan animisme yang dikenal juga sebagai Aluk to Dolo, yang diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Suku toraja terkenal tidak hanya bagi wisatawan domestik saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Acara pemakamannya yang unik dan Rumah adat tongkonan merupakan beberapa hal yang paling dikenal dari suku ini.
- Upacara Pemakaman
Upacara pemakaman pada suku ini merupakan ritual yang sangat penting dan berbiaya sangat mahal. Upacara adat kematian Rambu Solo’ ini digelar tidak hanya 1 malam saja tapi bisa mencapai 7 malam dengan menyembeli berpuluh-puluh ekor kerbau dan Babi tergantung pada strata sosialnya. Upacara ini diadakan oleh keluarga yang ditinggalkan sebagai penghormatan pada yang meninggal.
- Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat ini sangat terkenal dan bahkan digunakan untuk menarik wisatawan asal jepang dengan memboyong rumah adat ini ke negeri sakura tersebut. Rumah adat yang dibawa dibangun langsung oleh orang toraja langsung dan kemudian dibawa oleh pengusaha pariwisata ke Jepang. Meskipun ada perbedaan pada bagian atapnya dengan tongkonan yang asli, namun tetap dapat menarik minat masyarakat negara tersebut karena bentuknya yang unik.
Ada 3 jenis tongkongan di Tana Toraja, yaitu Tongkonan layuk sebagai pusat pemerintahan, Tongkonan pekamberan adalah milik keluarga yang memiliki kekuasaan tertentu dalam adat dan tradisi lokal, Tongkonan batu digunakan untuk tempat tinggal anggota keluarga yang lainnya.