Perjalanan Pintu
Di awal peradaban, sebut saja Mesopotamia, tradisi membanting pintu saat marah pasti belum ada, karena pintu masih berupa kulit hewan atau kain. Pintu dari batu atau perunggu baru muncul ketika manusia mulai mampu membangun gedung-gedung monumental. Di Pompeii ada peninggalan pintu terbuat dari marmer, yang kemungkinan besar berasal dari masa pemerintahan Kaisar Agustus di awal abad. Bahkan sebuah pintu perunggu berukuran 8 x 2,5 m masih terpasang di Gedung Pantheon (tahun 112) di Roma. The British Museum juga memiliki koleksi sebuah pintu kayu berukuran 2,4 x 1,2 m dari Mesir yang telah berusia 3.000 tahun. Jadi, pintu memang telah menjadi kebutuhan manusia sejak lama. Pintu-pintu purba di Roma atau Yunani menggunakan teknologi engsel yang masih sederhana, yang dipasang di atas dan bawah daun pintu. Barangkali supaya bisa memilih hendak dibuka dari atas, atau dari bawah. Pintu kayu yang populer sampai sekarang, sejak dulu pun sudah ngetop di Mesir dan Mesopotamia. Konstruksinya hampir tak beda dengan pintu yang kini kita kenal, terdiri atas balok vertikal dan horizontal sebagai ambangnya. Bahkan terkadang ilengkapi dengan kunci dan engsel.
Pintu perunggu tidak hanya bertahan dan berkembang di zaman Romawi dan Yunani, tetapi terus dipakai sampai abad XX. Di Romawi, misalnya, pintu perunggu yang digunakan biasanya berdaun ganda, tetap dengan poros atas-bawah. Model pintu seperti ini ternyata dipertahankan saat kejayaan Kekaisaran Romawi bergeser ke Byzantium. Buktinya bisa dilihat pada pintu Katedral Aya Sophia di Istanbul, salah satu bangunan monumental dalam sejarah peradaban manusia, buatan tahun 537. Teknik cor perunggu itu menyebar ke Eropa, terutama ke Jerman dan Italia Selatan. Salah satunya pintu cor perunggu di Katedral Hildesheim yang dipenuhi relief cerita sejarah. Memasuki zaman Renaissance (1350 – 1650), arsitektur pintu menggunakan papan. Selain lebih ringan, tidak melengkung, pintu papan juga lebih leluasa untuk diberi dekorasi. Pada abad XVII, Perancis mulai memperkenalkan pintu kaca yang semula adalah perpanjangan jendela hingga ke lantai. Tak heran bila dalam waktu dekat dari bangsa yang terkenal romantis dan pesolek ini kemudian muncul pintu bercermin.
Berbicara mengenai pintu, pada era modern ini pintu tidak hanya dikaitkan dengan rumah. Segala jenis benda di sekitar manusia diberi pintu; mulai dari mobil hingga kulkas. Kulkas saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengenai kaitan antara kulkas dan pintu, saat ini terdapat produk kulkas 2 pintu panasonic terbaru. Panasonic dengan produk terbarunya tersebut mencoba memberi cerita baru dalam hubungan antara kulkas dan pintu. Banyak sekali produk kulkas 2 pintu yang sudah dikeluarkan oleh Panasonic, seperti Bright Beauty Series misalnya. Dalam semua produknya, Panasonic juga selalu menghadirkan teknologi-teknologi terbaru yang mendukung kebutuhan kita sehari-hari.