Pengolahan Air Berkelanjutan Oleh APRIL Paper
Source: APRIL Asia
Kelestarian lingkungan menjadi prioritas utama APRIL Paper. Segala hal terkait operasional perusahaan dijalankan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pengelolaan air tak terkecuali.
APRIL Indonesia adalah produsen pulp and paper terkemuka di Asia. Dalam keseharian, mereka menyerahkan proses produksi kepada PT Riau Andalan Pulp & Paper sebagai unit operasionalnya.
Untuk membuat pulp and paper, APRIL Asia membutuhkan air. Mereka mendapatkannya dari Sungai Kampar. Air kemudian dipakai untuk beragam proses produksi seperti pembersihan kayu dari kotoran.
Dalam mengelola air, APRIL melakukannya dengan prinsip keberlanjutan. Hal itu dilaksanakan sejak dari pengambilan air, pemakaiannya, hingga pengolahan sesudah digunakan.
APRIL Paper memang mengambil air dari Sungai Kampar. Namun, jumlah air yang mereka ambil sangat kecil jika dibandingkan dengan debit air di sana. Rata-rata APRIL mengambil air hanya 1,89 persen dari total debit air Sungai Kampar. Jumlah itu sangat kecil dan jauh di bawah batas maksimal sesuai aturan yang diterapkan pemerintah.
Setelah itu, air kemudian diproses. Lagi-lagi APRIL Paper menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam pelaksanaannya. Sesudah diambil dari sungai, air kemudian dialirkan ke tangki-tangki penampungan.
Tangki itu merupakan tangki penjernih dan dilengkapi dengan kantong saringan pasir. APRIL berusaha melakukan proses penjernihan sehingga air layak digunakan untuk proses produksi.
Namun, proses itu dilakukan tidak hanya untuk kepentingan operasional perusahaan belaka. APRIL Paper juga mengolah air dari sungai kampar supaya layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Hal ini dilakukan karena mereka juga mengalirkan air untuk masyarakat di sekitarnya.
“Setelah melalui proses penjernihan, bahan kimia yang aman kemudian di injeksi ke air untuk memastikannya terbebas dari bakteri dan zat-zat berbahaya. Pada akhirnya, air akan dialirkan ke penampungan (reservoir) dan kemudian di alirkan ke pabrik dan perumahan sekitar Pangkalan Kerinci,” kata Kepala Pengolahan Air di RAPP.
Teknik pengolahan air yang dilakukan ini dinamai sebagai pemurnian berlapis. Dengan cara ini, APRIL mampu menghasilkan air yang layak pakai. Kadar pH yang mencapai 6,8 hingga 7,2. Ini merupakan batas aman yang bisa dikonsumsi oleh manusia sehingga cocok untuk menjalankan proses produksi.
APRIL Paper bahkan menyediakan tim tersendiri untuk menjalankan proses pengolahan air. Sehari-hari mereka yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap penggunaan air maupun pengolahannya setelah digunakan.
Alhasil, pengawasan secara berkala selalu dilakukan di sejumlah fasilitas pengolahan air yang dimilikinya. “Setiap hari selama dua jam, saya selalu mengecek proses di clarifier (tangki penjernih, Red.) dan pabrik. Saya harus memastikan kualitas air apakah sudah memenuhi standar. Selain itu, mengawasi kinerja dan disiplin para operator di lapangan,” ujar Kepala Pengolahan Air di RAPP.
Sesudah digunakan pun APRIL terus melakukan pengolahan terhadap air yang dipakai. Mereka memiliki fasilitas yang dinamai sebagai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dengan fasilitas ini, mereka bisa memastikan air buangan proses produksi tidak berbahaya karena telah diolah terlebih dulu. Bahkan, keberadaan IPAL juga memungkinkan proses daur ulang air agar bisa dimanfaatkan ulang.
IPAL yang dimiliki oleh APRIL Paper terbilang istimewa. Fasilitas ini memiliki integrated clarifier dan aeration basin. Dua fasilitas tersebut merupakan hasil pengembangan teknologi terkini dalam pengolahan limbah.
Bukan hanya itu, IPAL mampu meminimalkan jumlah lumpur yang dihasilkan dalam proses pengolahan air limbah. Kemampuan itu bisa dimiliki karena IPAL milik APRIL memiliki sistem khusus yang dikenal sebagai Minimum Biosludge Production (MBP).
Secara ringkas, air limbah proses produksi pulp and kertas dialirkan ke fasilitas IPAL, Air ditampung dalam fasilitas clarifier. Di sana dilakukan proses penjernihan ulang dan pengolahan untuk memastikan air aman untuk dikonsumsi.
PROSES YANG EFISIEN
Pengolahan air yang dilakukan oleh APRIL Paper terbukti ramah lingkungan. Karena dijalankan dengan semangat keberlanjutan, banyak manfaat yang didapat dari proses tersebut. Salah satunya adalah penggunaan air yang efisien.
Selama ini APRIL hanya mengambil air dalam jumlah yang sangat sedikit dari Sungai Kampar. Meski begitu, mereka menghematnya sedemikian rupa supaya tidak cepat mengambil air lagi.
Bayangkan saja, APRIL selalu menjalankan proses daur ulang terus-menerus dengan proses pernjernihan berlapis. Upaya ini berdampak besar. Sekitar 90 persen dari air yang digunakan dapat dipakai lagi untuk proses produksi ulang pulp and paper.
Hal ini sangat luar biasa. Sebab, air merupakan komponen penting dalam proses pembuatan pulp and paper. Sejak awal hingga akhir, air pasti dipakai. Namun, sistem pemurnian berlapis yang dijalankan oleh APRIL Paper mampu berjalan dengan baik. Tidak sekadar bisa digunakan untuk proses produksi ulang, fasilitas IPAL yang dimilikinya memungkinkan air dikonsumsi oleh manusia.
Tim pengolahan air APRIL Indonesia memang memiliki misi khusus. Mereka tak hanya memastikan air untuk proses produksi cukup dan memenuhi standar. Namun, mereka juga hendak berkontribusi dalam kesejahteraan orang di sekitarnya. Cara yang dilakukan ialah dengan menyalurkan air yang layak konsumsi.
Berkat sistem pengolahan air terpadu yang dimiliki, APRIL mampu menghemat penggunaan air seminim mungkin. Lihat saja, setelah dipakai, mereka mampu mengembalikan sekitar 78 persen air yang diambil ke Sungai Kampar kembali.
Tentu saja APRIL tidak asal mengembalikan ke sungai. Air yang dikembalikan lagi dijamin sudah aman dan tidak mencemari lingkungan. Ada standar khusus yang mereka ikuti supaya tingkat keamanannya untuk alam tetap terjaga.
APRIL melakukannya sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Sebagai bagian dari grup Royal Golden Eagle, mereka berkewajiban menjaga alam dari ancaman kerusakan. Partisipasi aktif dalam mempertahankan kesimbangan iklim harus dijalankannya.
Berkat ini pula reputasi APRIL Paper sebagai perusahaan pulp dan kertas yang berkelanjutan terus terjaga. Mereka dikenal mampu menyeimbangkan antara produksi dan konservasi.
Hal itu tergambar dari perimbangan kapasitas produksi yang tinggi dan cara mendapatkan bahan baku. APRIL Asia mampu menghasilkan pulp sebanyak 2,8 juta ton per tahun. Sedangkan untuk kertas, mereka sanggup memproduksi hingga 850 ribu ton dalam jangka waktu yang sama.
Namun, untuk mendapatkan bahan baku, APRIL tidak pernah lagi memperoleh kayu dari hutan alam. Seiring penerapan Sustainable Forest Management Policy 2.0 pada 2015, mereka resmi menghentikan praktik deforestasi dan menerapkan kebijakan antibakar.
Sebaliknya untuk memperoleh bahan baku, APRIL Paper memenuhinya dari perkebunan sendiri. Mereka memiliki lahan perkebunan seluas 476 ribu hektare yang ditanami pohon akasia. Pengelolaanya diserahkan ke RAPP yang bekerja sama dengan 40 mitra pemasok jangka panjang.
Langkah tersebut membuat APRIL Indonesia sudah mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan fibernya. Hal ini membuat mereka menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Pengelolaan air yang berkelanjutan hanya merupakan salah satu aksi positif terhadap alam yang mereka jalankan.