Mengenal Sejarah Berdirinya Gelora Bung Karno
GBK atau Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion yang berlokasi di dekat Singgasana Hotel Jakarta dan sangat terkenal. Bahkan, stadion ini pernah menjadi stadion terbesar di Asia Tenggara. Pada masa awal pembangunannya, stadion ini mampu menampung sekitar 100.000 orang. Namun, saat ini kapasitasnya berkurang menjadi sekitar 88.083 orang, setelah melalui renovasi untuk final Asian Cup pada Tahun 2007 yang lalu. Namun, meskipun mengalami pengurangan kapasitas, stadion ini tetaplah memegang posisi sebagai stadion terbesar di dunia yang ke-7.
Pembangunan stadion ini adalah dalam rangka menggelar Asian Games IV yang diadakan pada tahun 1962, dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Stadion ini dibangun pada Tahun 1960, tepatnya dimulai pada tanggal 8 Februari dan selesai pada 21 Juli 1962. Tanggal pembangunan ini dihitung sejak penancapan tiang pancang utama oleh Presiden Soekarno dan disaksikan oleh wakil perdana menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan. Mengapa Uni Soviet terlibat? Sebab, pembangunan stadion yang menghabiskan dana sekitar 12,5 juta USD ini memanfaatkan dana pinjaman lunak yang berasal dari negara tersebut.
Luas awal keseluruhan stadion ini yaitu sekitar 279,1 hektar. Sebab itulah, pada saat proses pembangunannya, Presiden harus rela mengungsikan penduduk yang ada di 4 buah desa, dengan total penduduk lebih dari 60.000 orang. Stadion ini tidak hanya memiliki area berolahraga di bagian dalam saja, tetapi juga disekeliling stadion ini. Hingga saat ini, area di sekelilingnya selalu diramaikan oleh para pengunjung yang ingin berolahraga atau hanya sekedar bermain, ketika hari libur tiba. Namun, keistimewaan dari stadion ini bukan hanya terletak dari luasnya saja, tetapi juga dari arsitekturnya sendiri, khususnya pada bagian atap. Bagian ini dibuat dengan desain atap temu gelang yang berbentuk oval.
Dari sejak dibangunnya, stadion ini sudah sering dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan internasion, selain Asean Games IV. Diantaranya yaitu, SEA Games (dulu bernama Asean Games) pada Tahun 1979, 1987, 1997, dan 2011, Asian Athletics Championship Tahun 1985, 1995 dan 2000, Sudirman Cup Tahun 1989, dan masih banyak lagi. Selain digunakan untuk menggelar pertandingan yang berkaitan dengan olahraga, stadion GBK saat ini juga sering difungsikan untuk kegiatan lainnya. Misalnya saja, sebagai tempat berlangsungnya ujian yang diikuti oleh peserta dalam jumlah banyak (tes CPNS), dan juga sebagai tempat mengadakan konser artis internasional, seperti artis dari SM Entertainment, Linkin Park, Metallica, dan masih banyak lagi.
Dengan usia gedung ini yang begitu tua, stadion ini menjadi sebuah saksi bisu perkembangan Indonesia sejak tahun 1962. Bahkan, stadion inipun tidak lepas dari pengaruh politik, seperti pergantian nama yang pernah dilakukan pada stadion ini pada masa orde baru, yaitu menjadi Gelora Senayan Main Stadium untuk stadionnya sendiri, dan Gelora Senayan Complex untuk keseluruhan area. Meskipun begitu, masyarakat tetap saja menyebut nama stadion ini dengan GBK meskipun pada saat namanya diubah.