Kesenian Reog Ponorogo yang terkenal

Kota Surabaya sering di sebut juga dengan kota pahlawan, hal ini tidak lepas dari berbagai sejarah melawan penjajah yang pernah terjadi di kota ini, contohnya peristiwa yang terjadi di Surabaya Hotel yaitu peristiwa perobekan bendera Belanda di atas hotel yamato. Selain terkenal dengan sejarahnya, kota ini juga memiliki berbagai tempat wisata serta seni dan budaya yang menarik untuk disaksikan, salah satunya yaitu Reog Ponorogo. Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan seni yang satu ini, apalagi sejak pengakuan salah satu negara tetangga yang mengklaim bahwa kesenian ini (Namanya menjadi tarian Barongan) adalah kesenian asli Negara tersebut.

reog ponorogoSesuai dengan namanya, Reog ponorogo merupakan kesenian asli milik Kabupaten Ponorogo yang sudah terdaftar hak ciptanya dengan nomor 026377 pada tanggal 11 Febuari 2004 dan diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Karena jumlah penarinya yang cukup banya maka pertunjukkan Reog Ponorogo biasanya di selenggarakan di lapangan atau di jalanan yang cukup luas. Pada umumnya tarian ini memiliki alur yang jelas, namun pada saat ditampilkan seringkali adegan yang ditunjukkan tidak sesuai dengan skenarion yang telah dibuat dan disusun rapih. Di Surabaya kesenian ini biasanya di tampilkan pada hari-hari tertentu saja, seperti saat perayaan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) dan perayaan Garebek Suro (1 Muharram/ Tahun baru hijriyah). Namun bagi wisatawan yang sudah datang ke Surabaya dan ingin menyaksikannya bisa datang ke kota Ponorogo, di sini pertunjukan seni Reog Ponorogo di tampilkan secara rutin.

Pertunjukkan Reog Ponorogo di bagi menjadi 3 bagian, bagian pertama (pembuka) yaitu menampilkan 6-8 lelaki dengan baju hitam dan wajah yang dipoles warna merah yang menggambarkan sosok singa yang marah, kemudian diikuti dengan 6-8 wanita (bisa juga laki-laki yang di dandani seperti perempuan) yang menaiki kuda kepang. Bagian kedua berisi inti cerita yang disesuaikan dengan kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Bagian terakhir yaitu Singabarong, seseorang yang menggunakan topeng berbentuk kepala singan yang sangat besar dan beratnya bisa mencapai 50kg sampai 60kg dengan mahkota yang terbuat dari bulu-bulu singa. Topeng ini dimainkan hanya dengan menggigit sebilah kayu yang ada di belakang topeng. Untuk dapat memainkannya, seseorang harus mendapat latihan yang khusus dan berat. Unsur magis dalam kesenian ini sangat terasa dalam beberapa adegannya, maka sebelum menampilkan tarian ini orang-orang yang terlibat didalamnya biasanya akan melakukuan berbagai ritual untuk memohon keselamatan pada Tuhan Yang Maha Esa.