Ide Yang Muncul Dimana Saja
Diantara pekerjaan rumah tangga biasa, memencet tombol mesin cuci baju bayi yang menumpuk di dalamnya, dan air yang mulai mengalirinya saya mendapatkan sebuah ide cemerlang. Sudah lama saya memikirkan hal ini dan akhirnya saya menemukan sebuah jawaban.
Sejak kami memiliki bayi kami tidak pernah pergi liburan. Pasalnya setiap hari saya dan istri sibuk bekerja. Lalu setelah pulang tidak ada waktu luang bagi kami selain mengurus anak semata wayang kami. Usianya masih delapan bulan dan dia membutuhkan banyak perhatian. Padahal ingin sekali kami bisa santai seperti masa pacaran dulu. Pergi berlibur keluar kota tanpa harus dipusingkan dengan banyak hal.
Sekarang bayi kami sudah mulai disapih dan tidak lagi hanya mengkonsumsi ASI. Untuk itu nutrisi tubuhnya bisa dipenuhi dengan berbagai macam makanan. Untuk itu bagaimana jika dalam sehari kami berlibur? Tidak usah terlalu jauh, mungkin hanya pergi ke Puncak atau ke Lembang. Dan tidak perlu menginap, hanya pulang-pergi saja. Dengan begitu saya dan istri masih bisa berlibur dan anak kami pun tidak terlalu lama ditinggalkan.
Yang perlu dilakukan hanyalah menyiapkan ASI dan makanannya, lalu kemudian menitipkannya pada orang tua kami. Mereka juga pasti senang bisa seharian dengan cucunya. Saya kira ini adalah sebuah ide cemerlang dan istri saya akan menyukainya. Sementara saya melamunkan itu saya tidak sadar terus berdiri dekat dengan mesin cuci baju bayi yang menumpuk di dalamnya pun ternyata sudah selesai dicuci. Tidak terasa selama itu saya sudah melamun, saya harus segera menyampaikan ide brilian ini pada istri saya.