Cara Mudah Atasi Anak Hiperaktif

Atasi Anak HiperaktifBetapa bahagianya kita saat melihat si buah hati sudah lancar berjalan dan berbicara. Saat awal-awal belajar jalan, anak akan mempelajari langkah-langkah kecil dengan tertatih-tatih. Tidak jarang anak akan terjatuh dan menjadi malas untuk berjalan. Namun, saat sudah lancar berjalan, maka tidak mengherankan jika anak berubah menjadi hiperaktif dengan melonjak-lonjak, berlari, melompat, dan tidak bisa diam. Anda akan merasa senang, sekaligus khawatir di saat yang bersamaan karena takut anak akan terluka. Untuk menyalurkan energi hiperaktif anak, ajaklah anak untuk melakukan kegiatan positif di bawah ini:

  • Ajaklah berolahraga

Dengan energi yang melimpah ruah, si buah hati akan senang jika diajak berolahraga. Kenalkan anak dengan beragam jenis olahraga mulai dari berlari, bersepeda, bermain bola, ataupun berenang. Dengan begitu, energi berlebihnya bisa tersalurkan dengan baik.

  • Eksplorasi luar ruangan

Tentunya, kita akan sangat khawatir jika sikap hiperaktif anak mulai meningkat di dalam ruangan. Sebab anak akan menjadi tidak bisa diam, sibuk berlarian, dan bisa saja tanpa sengaja menyentuh barang-barang pecah belah. Jika sudah begini, sebaiknya langsung ajak anak ke halaman belakang atau taman terdekat di rumah Anda. Buat permainan sederhana seperti eksplorasi tanaman yang ada di sekitar, atau bahkan untuk sekadar bermain lompat tali.

  • Cari tahu minat anak

Tidak selamanya kita bisa mengajak anak keluar ruangan kapan pun sikap interaktifnya muncul. Nah, cari tahu minat anak dengan mengajaknya mengerjakan sesuatu yang menarik seperti memasak, menulis, membaca, menggambar, atau pun merancang sesuatu dengan lego.

  • Atur konsumsi makanannya

Terkadang, salah satu cara mengapa anak menjadi hiperaktif adalah karena mengonsumsi banyak gula yang berlebihan. Batasi pemberian camilan atau makanan yang mengandung gula. Sebaliknya, beri makanan yang sehat namun tetap bisa menarik minat anak.

  • Ajarkan anak untuk fokus

Anak yang hiperaktif biasanya tidak bisa terfokus pada satu hal dan senang berpindah-pindah. Untuk itu, kita harus mulai menumbuhkan sikap fokus secara perlahan-lahan sejak dini. Cara mudahnya adalah dengan memberikan kompensasi setiap ia berhasil menyelesaikan satu hal. (Tr)