Bagus Kahfi Is Not One Season Wonder

Bagus Kahfi

Masa depan ujung tombak Timnas Indonesia tampaknya akan cerah. Kehadiran pemain muda Amiruddin Bagus Kahfi jadi alasan utama lini depan Garuda bakal memiliki cakar yang tajam di masa depan.

Ada istilah ngetren dalam sepak bola dunia ‘one season wonder’. Istilah itu menjelaskan seorang pesepak bola yang hanya mampu tampil mengesankan dalam satu musim. Namun ketika musim selanjutnya pemain tersebut gagal mempertahankan performa menawannya.

Situasi ini pernah dialami oleh salah satu penyerang Premier League, Jamie Vardy. Pada musim 2015/16, Vardy sukses mengoleksi total 24 gol. Tak cuma itu dia juga berhasil merebut trofi Premier League.

Sayang pada musim selanjutnya, Vardy langsung melempem. Dia hanya mampu mencetak 13 gol dan membawa The Fox hanya finis di peringkat ke-12 klasemen akhir Premier League.

Setali tiga uang dengan Vardy, Bagus Kahfi juga berhasil menunjukkan performa menawan pada tahun 2018. Kendati belum bersaing di kompetisi apapun, sebab dia masih disibukkan dengan tugas membela Timnas, tetap saja ada tolok ukur yang bisa dipakai untuk mengukur performa Bagus.

Pada tahun 2018, Bagus Kahfi tergabung di Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini. Di ajang ini, Bagus menjelma menjadi striker yang menakutkan bagi lini pertahanan lawan.

Tergabung di Grup A bersama Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Kamboja dan Filipina, Bagus Kahfi berhasil jadi andalan Garuda Asia kala itu di lini depan. Total 11 gol dicetak Bagus Kahfi termasuk hattricknya ke gawang Myanmar hanya dalam fase grup.

Ketajaman Bagus Kahfi terus konsisten saat masuk ke babak semifinal. Dia menjadi satu-satunya pencetak gol Timnas Indonesia ke gawang Malaysia saat menang tipis 1-0.

Sayang di babak final, Bagus Kahfi tak bisa menambah pundi-pundi golnya ketika Timnas Indonesia menang 4-3 atas Thailand lewat drama adu penalti.

Meski begitu, Bagus Kahfi tetap berhasil menyabet gelar top skorer dengan koleksi 12 gol. Dia unggul empat gol dari penyerang Vietnam, Dinh Thanh Trung yang mencetak delapan gol.

Tetap Sangar di 2019

Pada tahun 2019, Bagus Kahfi dikabarkan bergabung dengan Barito Putera. Dia tergabung di tim muda Laskar Antasari. Namun, dia memilh terbang ke Inggris bersama Garuda Select untuk menimba ilmu di bawah asuhan Des Walker dan Dennis Wise.

Total lima bulan lamanya, Bagus Kahfi ditempa kerasnya persaingan di negeri asal sepak bola itu. Hampir setiap pekan, Bagus bersama Garuda Select menjalani uji coba dengan tim usia muda seperti Arsenal, Chelsea, hingga Leicester.

Kini, program Garuda Select telah usai. Bagus pulang ke Tanah Air dan kembali memperkuat Timnas Indonesia U-18 di ajang Piala AFF U-18 2019.

Tergabung di Grup A bersama Myanmar, Timor Leste, Laos, Filipina dan Brunei Darussalam, Bagus Kahfi lagi-lagi sukses menunjukkan ketajamannya. Bisa dibilang performa Bagus mirip seperti tahun lalu.

Baca juga: Pelatih Timnas Indonesia Akui Anak Asuhnya Sempat Kewalahan Lawan Laos

Dalam lima laga Grup A, Bagus sukses menggelontorkan lima gol. Rinciannya, dua gol ke gawang Filipina, dua gol ke gawang Brunei dan satu gol ke gawang Laos.

Dengan koleksi lima gol, Bagus kini duduk di peringkat kedua daftar top skorer Piala AFf U-18 2019. Dia sejauh ini hanya kalah dari gelandang Timor Leste, Mouzinho Barreto de Lima yang mencetak enam gol.

Jika melihat dari jalannya kompetisi yang masih panjang, ada peluang koleksi gol Bagus Kahfi bertambah. Namun, terlepas dari itu, ketajaman gol Bagus saat ini sudah membuktikan bahwa dia bukanlah pemain one hit wonder, seperti yang sudah dijelaskan tadi.

Note: Game Seru Bola Nusantara juga hadir di Piala AFF U-18 2019. Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah kerennya! Download dulu aplikasinya di sini