Asuhan Persalinan Normal : Pengertian, Peraturan dan Tujuannya

Bagi anda para tenaga kesehatan khususnya bidan atau dokter kandungan pasti tidak asing dengan APN atau Asuhan Persalinan normal. Dimana persalinan merupakan salah satu cara untuk membantu mengeluarkan hasil konsepsi yaitu janin dan ari yang telah cukup bulan serta dapat hidup sendiri di luar kandungan dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), tergantung dari kondisi sang ibu.

Persalinan Normal

Sumber Gambar: Merdeka

Jika melihat kembali persalinan, ada dua jenis proses yang bias dilalui yakni proses persalinan normal dan Caesar. Menurut beberapa dokter, persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin sesuai usianya yakni 37-42 minggu dengan spontan menggunakan presentasi belakang kepala yang akan berlangsung selama 18 jam. Hal ini bias dilakukan tanpa komplikasi baik pada sang ibu maupun janinnya. Sedangkan menurut WHO, persalinan yang dimulai dengan spontan bias memberikan resiko, sedangkan bayi yang berhasil dilahirkan secara spontan dalam dalam kondisi sehat masuk kedalam persalinan normal.

Pengertian dan Tujuan Asuhan Persalinan Normal

Berbicara soal APN atau Asuhan Persalinan Normal, bagi anda yang belum paham APN adalah asuhan kebidanan pada persalinan yang dilakukan dalam keadaan normal dan mengacu pada asuhan yang bersih dan aman selama proses persalinan dilakukan, selain itu setelah bayi lahir dilakukan pemantauan guna mencegah komplikasi.  (Depkes, 2004).

Lantas sebenarnya apa tujuan APN dilakukan ? tujuannya untuk tercapainya kelangsungan hidup serta resiko yang rendah dalam persalinan. Di sisi lain, adanya kesehatan yang tinggi untuk ibu serta bayinya melalui upaya yang terintegrasi dan juga lengkap. Namun menggunakan intervensi seminimal mungkin, sehingga tetap mengutamakan hal keamanan serta kualitas layanan yang dapat terjada dalam tingkat semaksimal dan seoptimal mungkin. Bisa dibilang APN merupakan alasan yang kuat dan bukti manfaat apabila adanya intervensi terhadap jalan proses persalinan yang fisiologis dan alamiah.

Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan Normal

Setelah berbicara mengenai pengertian dan tujuannya, selanjutnya tenaga kesehatan harus memahami mengenai lima benang merah ataupun biasa disebut lima aspek yang harus diperhatikan, dimana kelima aspek tersebut adalah :

  1. Aspek Pemecahan Masalah

Aspek Pemecahan Masalah yang diperlukan untuk menentukan Pengambilan Keputusan Klinik (Clinical Decision Making). Dalam hal ini baik tenaga kesehatan atau keperawatan harus terbiasa dengan proses keperawatan, dimana para bidan akan melakukan pengambilan keputusan. Proses ini memiliki beberapa tahapan mulai dari pengumpulan data, diagnosis, perencanaan dan penatalaksanaan, serta evaluasi, yang merupakan pola pikir yang sistematis bagi para bidan selama memberikan Asuhan Kebidanan khususnya dalam Asuhan Persalinan Normal.

  1. Aspek Sayang Ibu yang Berarti sayang Bayi

Aspek ini sangat penting karena dapat membantu memperlancar kondisi persalinan khususnya secara normal, disisi lain pihak penolong dan pemberi semangat menjadi kekuatan tersendiri bagi banyak ibu yang melakukan persalinan normal. Diantaranya adalah :

  • Suami, saudara atau keluarga bisa mendampingi ibu selama proses persalinan bila ibu menginginkannya atau membutuhkan.
  • Standar untuk persalinan yang bersih harus selalu dipertahankan dan wajib steril
  • Kontak segera antara ibu dan bayi serta pemberian Air Susu Ibu atau ASI sebagai salah satu bonding atau pengenalan pertama dan asupan pertama.
  • Penolong persalinan harus bersikap sopan dan penuh pengertian, terutama jika terjadi masalah.
  • Penolong persalinan harus menerangkan pada ibu maupun keluarga mengenai seluruh proses persalinan dan kejadian yang sebenarnya.
  • Penolong persalinan harus cukup mempunyai fleksibilitas dalam menentukan pilihan mengenai hal-hal yang biasa dilakukan selama proses persalinan maupun pemilihan posisi saat melahirkan.
  • Tindakan-tindakan yang secara tradisional sering dilakukan dan sudah terbukti tidak berbahaya harus diperbolehkan bila dilakukan, namun berbeda jika hal tersebut berbahaya.
  • Ibu harus diberi privasi bila ibu menginginkan dan merasa tidak nyaman.
  1. Aspek Pencegahan Infeksi

Aspek selanjutnya yang harus dipahami dalam APN adalah mencegah adanya infeksi atau penyebaran baik penyakit, kuman ataupun bakteri yang ada selama proses persalinan. Caranya sangat mudah, anda bisa menggunakan tahapan berikut ini :

  • Cuci tangan sebelum melakukan praktik atau melakukan pemeriksaan
  • Menggunakan APD atau alat pelindung diri terstandar, baik anda hanya klinik kandungan maupun rumah sakit besar
  • Mengaplikasikan cairan antiseptic baik sebelum maupun sesudah bertemu dengan ibu dan bayi ataupun sebelum melakukan proses kelahiran
  • Pemrosesan alat bekas seperti sterilisasi, dekontaminasi, dan lain sebagainya.
  1. Aspek Pencatatan (Dokumentasi)

Dokumentaaai dalam manajemen kebidanan merupakan bagian yang sangat penting. Hal ini karena:

  • Dokumentasi menyediakan catatan permanen tentang manajemen pasien.
  • Memungkinkan terjadinya pertukaran informasi diantara petugas kesehatan.
  • Kelanjutan dari perawatan dipermudah, dari kunjungan ke kunjungan berikutnya, dari petugas ke petugas yang lain, atau petugas ke fasilitas.
  • Informasi dapat digunakan untuk evaluasi, untuk melihat apakah perawatan sudah dilakukan dengan tepat, mengidentifikasi kesenjangan yang ada, dan membuat perubahan dan perbaikan peningkatan manajemen perawatan pasien.
  • Memperkuat keberhasilan manajemen, sehingga metode-metode dapat dilanjutkan dan disosialisasikan kepada yang lain.
  1. Aspek Rujukan

Apabila dalam persalinan ternyata ditemukan sebuah masalah baik karena tenaga kesehatan ataupun fasilitas, atau kondisi sang ibu. Maka harus dilakukan upaya rujukan dengan cepat. Hal ini karena akan mempengaruhi kesehatan sang ibu dan juga bayi dalam proses persalinan.

Rujukan yang dilakukan semakin cepat tentu akan memberikan perubahan yang jauh berbeda. Jika dilakukan penundaan dalam membuat keputusan dan pengiriman ibu ke tempat rujukan dengan sengaja maka bisa menimbulkan angka kematian pada ibu dan bayi yang sangat tinggi.