Telah Dipakai Sejak Ribuan Tahun Lalu, Ternyata Begini Asal – Usul Celana Dalam!
Saat manusia mulai berpakaian, celana dalam sudah menjadi pakaian pertama yang digunakan. Meski memiliki ukuran yang kecil, celana dalam sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan organ intim manusia.
Celana dalam juga dapat membantu melindungi organ genital manusia dari gesekan pakaian yang bisa bisa menyebabkan lecet, menjaga kebersihan dari bakteri atau kuman, serta memberi rasa aman dan nyaman untuk pemakainya. Tapi tahukah kamu bahwa celana dalam telah dipakai sejak ribuan tahun yang lalu? Lalu bagaimana asal – usulnya?
Manusia pada zaman prasejarah telah menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit untuk menutupi kemaluannya. Namun pada saat itu, kulit tersebut menjadi satu – satunya busana yang digunakan untuk menutupi tubuh. Menurut sejarah, penggunaan cawat atau celana dalam pertama kali dilakukan di Mesir pada zaman Firaun. Khususnya dipakai oleh para kaum perempuan.
Pada masa kerajaan Firaun, para perempuan Mesir menggunakan kain panjang yang dililit pada bagian tubuh untuk area bokong dan selangkangan. Hal tersebut berguna untuk menjaga kemaluan agar tetap bersih dan tidak lecet. Selain banyak juga yang berpendapat bahwa lilitan mumi di mesir menjadi sumber inspirasi dari terciptanya celana dalam.
Setelah itu ribuan tahun kemudian, celana dalam masih menjadi barang mewah yang tidak bisa didapat oleh semua orang. Pada saat itu orang yang mengenakan celana dalam hanyalah para raja, ratu dan kaum bangsawan. Hal itu disebabkan karena bahan wol atau bahan katun masih sulit didapatkan dan harganya pun mahal.
Selanjutnya orang – orang Romawi kuno juga telah menggunakan celana dalam yang disebut dengan nama ’’subligaculum’’. Subligaculum terbuat dari bahan kain katun atau linen yang dililitkan untuk menutupi area bokong dan selangkangan yang dikencangkan menggunakan sabuk besi.
Kemudian pada abad pertengahan di Eropa celana dalam semakin berkembang yang dikenal dengan sebutan Braies, yang merupakan selembar kain yang dikhususkan untuk celana dalam pria. Braies selanjutnya dikenal dengan nama Drawers. Drawers ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal dibuatnya celana dalam modern, bedanya dengan celana dalam pria sekarang hanya pada tidak ada jahitan di pangkal pahanya.
Pada akhir abad ke 18 drawers dibuat menjadi lebih sempit agar tidak mengembung dibawah breaches yang ketat. Lalu di abad ke-19 drawers semakin berkembang dengan memiliki ukuran panjang sebatas lutut dan tambahan kancing – kancing. Namun pada akhir abad ke-19 bagian kunci paha diberi penutup dan terpisah dari bagian tutup depan.
Hingga di era Perang Dunia ke 1, Amerika menciptakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun dengan bentuk simpel dan berpinggang karet, yang dikhususkan untuk memudahkan para tentara ketika berperang. Yang dimana pada saat itu sekutu sudah menggunakan celana dalam berbentuk segitiga, dan ada pula yang sudah menggunakan boxer.
Semenjak saat itu perkembangan celana dalam untuk pria dan wanita semakin berkembang pesat sesuai dengan fungsinya. Lalu pada era 90-an celana dalam menjelma jadi sebuah item fashion yang bernilai komersil. Jika dalam perkembangannya pakaian dalam untuk wanita dibuat dengan banyak model dan corak, maka pakaian dalam pria dibuat menjadi lebih praktis dan simple.