3 Penyebab Kebocoran pada Oli Transmisi
Oli transmisi berguna untuk melumasi persneling mobil. Mengutip beberapa sumber, kasus kebocoran pada oli transmisi merupakan masalah yang cukup sering terjadi terkait dengan transmisi. Memang, masalah ini tidak memiliki dampak langsung pada performa kendaraan. Namun, situasi ini pada jangka panjangnya bisa menghabiskan dana yang lebih besar jika sudah mengenai komponen lain.
Adapun tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan ialah selalu mengecek dan memperhatikan warna oli transmisi ketika melakukan penggantian oli mesin. Selain itu, gunakan juga oli transmisi dari produsen terbaik, seperti yang terdapat dalam tautan berikut: https://ilti.idemitsu.com/produk/pelumas-otomotif/.
Lalu, apa sajakah penyebab umum kebocoran pada oli transmisi? Simak ulasannya dalam artikel berikut.
- Tidak mengganti oli sesuai jadwal. Bukan rahasia lagi jika kelalaian dalam hal perawatan kendaraan serta komponen-komponennya akan menurunkan kualitas kendaraan. Begitu juga dengan kelalaian untuk mengganti oli transmisi sesuai dengan jadwalnya. Pasalnya, oli transmisi akan mengangkut partikel logam yang masuk ke dalam bak oli ketika mobil dikendarai. Partikel-partikel ini akan terus bertambah seiring dengan jauhnya kendaraan dilajukan. Jika oli transmisi tidak diganti sesuai jadwal, jumlah partikel ini akan terus menumpuk dan merusak bak oli.
- Tabrakan mobil, pada bagian mana pun, bisa memengaruhi bagian dalam kendaraan. Jika mobil Anda tertabrak di roda atau asnya, potensi kebocoran oli transmisi akan sangat tinggi. Sebab, setiap transmisi kendaraan mempunyai satu sampai tiga poros atau lubang keluaran yang berada di dekat roda atau as. Sehingga ketika salah satu poros ini terdorong kuat, bak oli transmisi dapat hancur atau setidaknya segel bak oli terlubangi. Akibatnya, oli transmisi pun bocor.
- Ada bagian yang sobek atau aus. Bagian dalam transmisi yang sobek atau aus merupakan penyebab terbesar kebocoran pada oli transmisi. Untuk kasus ini, biasanya dapat terjadi pada satu atau lebih bagian transmisi, seperti bak oli atau saluran cairan. Sobek atau ausnya kedua komponen ini diakibatkan oleh partikel yang menempel dalam bak oli, benturan saat kecelakaan, maupun tutup bak yang tidak dikancing dengan rapat setelah penggantian oli.
Demikianlah ulasan tentang 3 penyebab umum kebocoran pada oli transmisi. Satu tanda adanya kebocoran pada komponen ini ialah menetesnya cairan berwarna hijau atau merah dari area mesin mobil Anda. Jika Anda menemukan tetesan oli dengan warna tersebut di bawah mobil Anda, segera bawalah kendaraan Anda ke bengkel terdekat. Semoga bermanfaat.